« Home | Lebih Mudah Membuat Makhluk Hidup » | Mengupas Sebuah Legenda » | Dirgantara: Rusia vs AS vs Eropa: Siapa Pemenangnya? » | Danau Toba » | Profesi Masa Depan: Dari Hobi ke Profesi »

Dibalik Barisan Musuh

Anda sedang mencari game strategi yang cukup serius? Jika ya, game Commandos: Behind Enemy Lines dari Eidos layak menjadi pilihan Anda.

Dalam game ini, Anda mengatur sekelompok tentara komando yang ditugaskan untuk meyusup dan mengobrak-abrik markas tentara Jerman. Hanya dengan 6 orang prajurit dengan kemampuan berbeda-beda, Anda harus menyelesaikan misi-misi di berbagai penjuru dunia.

Kedengarannya biasa? Tunggu dulu. Game ini menonjolkan aspek intelegensia buatan/Artificial Intelegence yang terbilang hebat. Jangan berharap akan selamat jika Anda hanya mengandalkan tembakan membabi-buta atau cara mengeroyok tiap kali melihat musuh. Selain cukup sulit dalam mengkoordinasikannya, prajurit-prajutir musuh yang “mendengar” suara tembakan tadi akan bergerak menuju sumber suara. Bila kebetulan Anda menembak dekat gedung/barak, tidak tertutup kemungkinan prajurit-prajurit yang berada di dalamnya akan bergerak keluar untuk mencari Anda. Jadi kecuali terpaksa menggunakan pistol, bergerak dan lumpuhkanlah lawan secara diam-diam, dengan memakai pisau misalnya. Atau gunakanlah kemampuan salah satu anggota tim untuk menyamar.

“Jurus siluman” tadi juga Anda butuhkan ketika Anda ingin mengontrol prajurit Anda yang lain. Sebelum memindahkan perhatian kepada prajurit kedua, yakinkan dulu diri Anda bahwa Anda telah menyembunyikan prajurit Anda yang masih Anda kontrol di tempat yang cukup tersembunyi. Patroli Jerman seringkali memeriksa tempat-tempat yang mungkin Anda rasa aman. Jika Anda telah merasa cukup aman, jangan lupa untuk memerintahkan prajurit tersebut untuk bertiarap. Ada pula prajurit yang mampu “menguburkan diri” dalam pasir atau salju dan menyelam. Gunakan kedua kemampuan tersebut untuk melindungi prajurit Anda.

Cukupkah modal jurus siluman tadi untuk menyelesaikan misi Anda? Belum. Jangan pula Anda lupakan mayat tentara Jerman yang telah Anda bunuh. Tidak, mereka tidak akan menjadi zombie. Namun bila kawan-kawannya yang masih hidup melihat mayatnya, Anda dalam bahaya besar. Berkat AI game ini, tentara Jerman yang melihat mayat temannya tersebut akan segera memanggil teman-temannya yang lain. Setelah itu mereka akan memeriksa daerah di sekitarnya. Bila tentara Anda masih ada di dekatnya, ungsikanlah segera. Untuk mencegah hal yang tidak mengenakkan ini terjadi, ingatlah untuk selalu menyembunyikan mayat tentara Jerman yang Anda bunuh.

Selain AI, keunggulan game ini juga terletak pada grafiknya. Obyek-obyek ditampilkan cukup realistis dengan sentuhan 3D yang sangat terasa. Begitu pula dengan pencahayaan dan bayangan yang mendetail.

Namun game ini perlu disentil untuk interfacenya. Fungsi menyerang, pengobatan dan beberapa aksi lainnya yang disimbolkan dengan pisau, pistol, kotak medis dan benda lainnya disusun terlalu berdekatan dan bertumpukan sehingga akan membingungkan pemula. Demikian pula dengan beberapa menu lainnya yang iconnya kurang menonjol sehingga mungkin sekali untuk terlewatkan. Selain itu, untuk mengeksekusi beberapa fungsi pengguna harus menggunakan tuts keyboard yang tentunya akan cukup sulit untuk digunakan pada awal-awal penggunaan.

Biarpun begitu, game ini akan memenuhi selera penggemar game strategi serius. Dengan segala kekurangannya, Commandos masih tetap menjadi game yang menarik dan layak dicoba, biarpun Anda bukan maniak game strategi.

Commandos: Behind Enemy Lines, kebutuhan:

  • Prosesor Pentium 100 Mhz
  • RAM 16 MB
  • Mouse + Keyboard
  • Kartu SVGA 1 MB
  • CD-ROM Drive 4x
  • Soundcard 16 bit
  • Sistem Operasi Windows 9x