« Home | ThinkPad » | Parakan » | Lucky Man » | Perubahan Semu » | Refleksi Pra Liburan » | Di Antara Beberapa Pilihan » | What A Team » | Unpleasant Dream » | Eksistensi » | B 3459 EK vs B 6930 UET »

Kepemimpinan Slogan

Sebuah kelompok memerlukan visi. Pemimpin kelompok tersebut juga perlu memahami dan menghidupi visi tersebut. Dengan apa? Misi dan perencanaan; pengenalan akan lingkungan yang bermuara pada rencana dan eksekusi.

Seringkali visi dan misi itu kemudian dibuat membumi dengan slogan-slogan yang dilontarkan terus-menerus di kelompok tersebut. Terlebih di masa-masa ini di mana slogan-slogan pembakar semangat semakin sering terdengar.

Akan tetapi esensikah slogan itu? Ketika slogan itu terus-menerus diserukan, diwajibkan di seluruh kelompok, tanpa sang pemimpin sendiri mengenal kondisi kelompoknya dan tidak memiliki rencana dan eksekusi yang baik.

Yang ada adalah anggota kelompok yang merasa ditinggalkan oleh pemimpinnya, menjadi sapi perahan. Mungkin memang ini merupakan bentuk lain dari kata-kata Lord Acton, power tends to corrupt. Ketika penguasa telah sebegitu jauhnya dari rakyatnya, ketika mereka bagaikan telah hidup di Nirwana. Adalah keniscayaan menggunakan slogan-slogan tersebut untuk semakin memeras rakyatnya. Kekuasaan menjadi alat untuk memaksa dengan slogan sebagai alih-alih pemicu kinerja keseluruhan.

Pemimpin adalah seorang yang penuh visi dan aksi, bukan penuh slogan.