« Home | Blogging to Bless? » | Topeng » | Ketika Vendetta Berganti Visi Vitalisasi » | Ma’af atau Ma’af » | To Change or Not To Change: Doing My Best in an Ev... » | Mirror Blog » | Mereka yang di Tanah Abang » | Casino Royale (2) » | Casino Royale (1) » | Kepemimpinan Slogan »

Tahun 2006 dalam Hidupku

Tahun 2006 merupakan salah satu tahun dimana saya harus menghadapi banyak perubahan—beberapa sangat drastis dan memiliki efek yang tidak sedikit (walaupun pada akhirnya berdampak positif).

Karir dan Pekerjaan

Tahun 2006 diawali dengan status baru: karyawan tetap PT Astra Honda Motor. Ya, setelah 6 bulan penuh perjuangan, per Desember 2005 saya telah diangkat sebagai karyawan tetap. Berkat yang menyenangkan? Tentu saja.

Pada perjalanannya, langkah-langkah awal karir di tahun 2006 agak tersendat. Saya masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan kerja baru (yang memiliki code of conduct yang berbeda dengan kantor lama). Saya bertemu dengan rekan-rekan baru, tidak hanya dari internal AHM tapi juga dari konsultan yang gaya kerjanya berbeda dengan pengalaman saya sebelumnya.

Pada awal 2006 ini pula saya sempat jatuh sakit yang agak lama (satu minggu). Ada diagnosis ini terpengaruh oleh beban kerja waktu itu. Beruntung pada akhirnya saya dapat bangkit dan aktif kembali. Ada teman yang akhirnya mengundurkan diri dari AHM karena merasa tidak mampu menghadapi beban kerja.

Saya juga harus rela kehilangan beberapa rekan kerja yang tidak diperpanjang status kontraknya di pertengahan tahun ini. Dan menemukan beberapa teman kerja yang baru—di luar IT. Salah satunya membuat saya terkesan dengan mengirimkan sebuah email sederhana ketika saya sedang mendekati titik-titik kejenuhan melihat sistem kerja yang tidak efisien. Perhatian, walaupun sederhana, memang sangat berguna bagi yang menerimanya.

Pertengahan tahun juga menandakan satu titik monumental dalam karir. Kepercayaan telah diberikan kepada saya dengan mengangkat saya sebagai Team Leader. Walaupun ini hanya berlaku dalam proyek dan tidak dalam waktu yang terlalu lama, ini memberikan rasa percaya diri ketika saat itu merupakan salah satu saat paling melelahkan dalam proyek.

Beberapa training juga saya terima di tahun ini, salah satunya Oracle BPEL dan Information System Audit. Setidaknya training terakhir itu semakin membukakan mata saya dan memperluas pengetahuan maupun jaringan saya (baik internal AHM maupun eksternal AHM).

Karir saya di tahun 2006 ditutup dengan adanya rotasi di struktur organisasi IT AHM. Per 01 Januari 2007 saya akan ditempatkan di departemen baru. Satu kesempatan lagi untuk berkarya. Serta ditutup dengan adanya performance appraisal yang walaupun baik, tetap belum merupakan nilai maksimal dari skala performa yang ada. Mengutip kata-kata seorang teman: “baik tidaklah cukup jika ada yang terbaik”.

Relasi

Relasi merupakan aspek dengan pergolakan terbesar di tahun 2006. Perubahan-perubahan yang terjadi sempat memukul saya untuk beberapa saat. Akan tetapi justru di saat-saat itu saya berhasil menemukan orang-orang yang layak disebut sahabat—suatu hal yang menjadi tantangan bagi seorang INTJ. Sulit membayangkan bisa menjadi seperti saat ini kalau tidak ada campur tangan sahabat-sahabat itu.

Saya juga menemukan suatu komunitas—tempat dimana saya dengan cepat dapat menemukan lebih banyak teman lagi. Prestasi di bidang relasi di tahun ini cukup cemerlang untuk INTJ seperti saya.

Dalam waktu relatif singkat, cukup banyak kepercayaan yang telah diberikan kepada saya oleh teman-teman baru saya. Semoga saya tidak mengecewakan mereka.

Masih ada pertanyaan besar dalam aspek relasi yang belum terjawab sampai akhir tahun 2006 ini. Walaupun mungkin saya tidak akan pernah mendapatkan jawabannya, tapi bukanlah sesuatu yang sia-sia untuk berharap bahwa jawabannya (walaupun jawaban itu tidak akan pernah kuketahui) merupakan jawaban yang hadir dari perenungan mendalam, bukan keputusan sesaat.

Pelayanan

Jika tidak karena adanya pergolakan di aspek relasi, mungkin sulit untuk membayangkan bisa aktif di pelayanan gerejawi saat ini. Dari dulu saya memang lebih menyukai pelayanan melalui tulisan atau aktivitas-aktivitas yang tidak berlabelkan kerohanian (sambil melakukan pelayanan tersebut secara “terselubung”). Akan tetapi saat ini saya telah menemukan bahwa kedua hal tersebut dapat saling melengkapi. Tentunya dengan adanya kesempatan (dan kesempatan berinovasi) yang telah diberikan—sesuatu yang langka dalam suatu organisasi yang pernah saya masuki.

Pemuda GKI Kayu Putih... sepertinya saya sudah menemukan “rumah kedua” untuk saat ini. Dengan anggota tim yang baik, tidak ekstrim rohani (dan menutup mata terhadap dunia), terlihat sangat positif.

Sahabat-sahabat di tim bayangan TGiF dengan berbagai karakter dan gaya mereka. Memberikan saya kesempatan untuk lebih lanjut mengembangkan diri. Semangat saya untuk kembali menulis juga lebih terpacu dengan adanya mereka, yang seringkali mungkin tanpa mereka sadari memberikan semangat dan dorongan untuk menulis.

Kesempatan menulis dan menggunakan kemampuan teknikal juga telah dibukakan oleh pelayanan literatur dan sarana-prasarana. Walaupun memang tidak semuanya dapat serta-merta saya jabani. Akal sehat dalam memilihnya tetap harus digunakan.